Suluk Wijil

9 Sang Arif berkata lembut “Hai Wujil, kemarilah!” Dipegangnya kucir rambut Wujil Seraya dielus-elus Tanda kasihsayangnya “Wujil, dengar sekarang Jika kau harus masuk neraka Karena kata-kataku Aku yang akan menggantikan tempatmu” ... 11 “Ingatlah Wujil, waspadalah! Hidup di dunia ini Jangan ceroboh dan gegabah Sadarilah dirimu Bukan yang Haqq Dan Yang Haqq bukan dirimu Orang yang mengenal dirinya Akan mengenal Tuhan Asal usul semua kejadian Inilah jalan makrifat sejati”

Rabu, 24 Oktober 2007

*Tugas Manusia*

Taffakur

*Tugas Manusia*
# 20/08/2007 10:02 WIB#http://www.serambinews.com/index.php?aksi=bacataffakur&tafid=718

Oleh : *Ampuh Devayan*


?Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat. Sesungguhnya
Aku hendak jadikan seorang khalifah di muka bumi.? (Q.Al-Baqarah: 30)

Allah swt menciptakan manusia sebagai pemimpin yang membawa misi untuk
memaslahatkan bumi. Karena setiap orang dimintai sejauhmana misi itu
telah dijalankan dengan sempurna atau tidak, suatu saat ia akan dimintai
pertanggungjawaban. Karenanya penting bagi setiap orang menyadari atas
tujuan hidupnya, penting kesadaran bahwa ia membawa misi yang selalu
terikat dengan tujuan Allah swt yang memberinya kehidupan ini.
Sebagaimana firman Allah swt. yang maksudnya ?Dan Aku tidak menciptakan
jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.? (Adz-Dzariat: 5)

Upaya yang dilakukan manusia mengisi kehidupannya adalah mengikuti
?suruh? dan menghindari ?cegah?, berbuat kebaikan dan melarang
kemungkaran. Firman Allah swt yang maksudnya, ?Kamu (umat Islam) adalah
umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, yaitu kamu menyuruh berbuat
kebaikan dan melarang daripada berbuat kejahatan dan kamu beriman kepada
Allah.? (Ali Imraan: 110).

Memang dalam hidup ini, seringkali kita menganggap sulit mendapatkan apa
yang tidak kita inginkan. Dan ketika kita mendapatkan apa yang kita
inginkan, akhirnya kita tahu bahwa apa yang kita inginkan terkadang
tidak dapat membuat hidup kita menjadi lebih bahagia. Kemudian membuat
kita berkeluh kesah. Padahal jika tujuan hidup itu mampu dimaknai, bahwa
ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pastilah pintu yang lain
dibukakan. Namun kadangkala kita terpaku terlalu lama pada pintu yang
tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita. Di
sinilah pentingnya kesadaran atas tujuan hidup sendiri.